Rabu, 22 Desember 2010

Temanmu adalah Suksesmu!

Seorang pemuda lugu dari sebuah kota kecil berangkat merantau ke
Jakarta. Berbekal ijazah S1 dari universitas kotanya, ia membulatkan tekad
untuk mengadu nasib di kota metropolitan dan bersaing dengan ratusan
ribu lulusan sarjana lainnya. Cita-citanya saat itu hanya satu, ingin menjadi
sukses dan mengangkat kualitas hidup orang tuanya secara finansial.

Setelah berkali-kali melakukan sesi interview, akhirnya pemuda ini
berhasil memperoleh pekerjaan sebagai staf administrasi di sebuah perusahaan
nasional. Meski gajinya pas-pas’an, paling tidak ia sudah membuat
langkah awal yang lumayan. Singkat cerita, berkat kejujurannya, kerja keras,
keuletan, dan ditambah dengan bakatnya, pemuda ini berhasil mengalami
perkembangan pesat dan dipromosikan pada level supervisor.

Dari sinilah kehidupan pemuda itu mulai berubah. Sejak menjadi
supervisor, ia mulai bergaul dengan supervisor-supervisor lain yang kebetulan
memiliki banyak kebiasaan yang tidak baik. Si pemuda ini mulai
mengenal “kehidupan malam” karena sering diajak keluyuran oleh rekanrekan
supervisor lainnya. Sebagai “junior” ia merasa tidak enak menolak
ajakan rekan-rekannya, sehingga perlahan namun pasti pemuda ini mulai
mengenal gaya hidup metropolitan dan perlahan-lahan “dijerumuskan”
oleh rekan-rekannya untuk mulai menikmati gaya hidup hedonis.

Bahkan, pemuda yang semula jujur dan lurus, sekarang mulai mengenal
berbagai teknik manipulasi dan menjadi bagian dari “persekongkolan”
korupsi yang dilakukan bersama rekan-rekan supervisor lainnya.
Semuanya berawal dari desakan dan bujuk rayu maut rekan-rekannya,
dan karena perasaan sungkan menolak akhirnya pemuda itu perlahanlahan
meninggalkan kejujurannya. Singkat cerita, kecurangan pemuda itu
bersama rekan-rekannya terbongkar dan mereka diajukan ke meja hijau.
Malang sungguh malang, pemuda ini malah akhirnya menikmati kehidupan
sebagai narapidana. Bukannya membahagiakan orang tuanya, sekarang
ia malah menghadiahkan sebuah aib untuk keluarganya.

Cerita singkat di atas menggambarkan kepada kita betapa pentingnya
komunitas pergaulan kita. Jika Anda bergaul dengan orang hebat,
Anda sedikit banyak akan tertular kehebatan mereka. Jika Anda bergaul
dengan pecundang, lama-kelamaan Anda juga akan menjadi pecundang.

Benarlah pepatah yang mengatakan “Pergaulan yang buruk merusak
kebiasaan yang baik.” Bahkan Tukul pernah berbicara dalam sebuah
wawancara ketika ia ditanya rahasia kesuksesannya yang fenomenal, ia
menjawab bahwa salah satu rahasia untuk sukses adalah mengisi pikiran
kita dengan hal-hal positif dengan salah satu caranya yaitu bergaul dengan
orang-orang yang berpikiran positif.

Sebagus-bagusnya sebuah bibit, ia tidak akan tumbuh dan berbuah
maksimal jika berada di lingkungan yang buruk. Seekor anak Rajawali
tidak akan pernah belajar terbang jika ia ditaruh di lingkungan para Ayam.
Semua potensi dan kehebatan Anda akan terkubur jika Anda bergaul dengan
kumpulan orang yang negatif dan tidak mau berusaha. Pastikan
Anda berada di tempat yang tepat bersama orang-orang yang tepat!


Focuss Team Indonesia


Focuss Team Jambi


Ini 2 orang leaderku bersama Bapak Krishnamurti-Top Mindset Motivator Indonesia- :)

“Perhatikan dengan siapa Anda bergaul, karena
mereka akan menentukan masa depan Anda”
- Iwan Wahyudi -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar